Sebanyak 150
Guru di Sekolah Swasta Dapatkan Honor Tambahan Rp 300 ribu perbulan
Guru-guru swasta
di lembaga SD dan SMP mendapatkan honor tambahan dari pemkot Pasuruan sebesar
Rp 300 ribu perbulan. Honor tersebut diberikan ke semua guru-guru di sekolah
swasta yang dipandang memenuhi syarat menerima. Honor tersebut dibayarkan dalam
enam bulan sekali.
Kepala dinas pendidikan Kota Pasuruan,
Suharyanto mengatakan program tersebut terlaksana di tahun lalu dan terus
berjalan hingga saat ini. Dalam pelaksanaannya, sebanyak 150 guru SD dan SMP di
lembaga swasta mendapatkan honor tersebut.
“Kuotanya memang hanya untuk 150 orang
guru. Jadi kami melakukan pemilihan di sekolah-sekolah. Satu sekolah ada 1
hingga dua guru yang kmai pilih untuk mendapatkan honor tambahan tersebut.
besarannay sebanyak Rp 300 ribu”
Guru-guru tersebut merupakan perwakilan
dari semua sekolah swasta di Kota Pasuruan. Bahkan, menurut Suharyanto sekolah
yang non Islam juga mendapatkan kuota tersebut.
“Pada dasarnya kami ingin agar kesetaraan
dan plural itu bisa tercipta. Maka, upaya kami mengangkat pendidikan agar
semuanay sama. Guru-guru yang ada di SD dan SMP seperti Sang Timur dan Elkana
juga mendapatkan honor tambahan tersebut” imbuhnya.
Suharyanto menejlaskan jika pemilihan
yang dilakukan oleh pihaknya berdasarkan persyaratan bahwa guru penerima honor
tambahan tersebut tidak sedang mendapatkan tunjangan apapun.
“Jadi kami bertujuan agar guru-guru yang
tidak dapat sertifikasi pendidik atau mendapatkan tunjangan profesi lainnya,
agar sama dengan teman-temannya. Meskipun jumlahnya tidak banyak, namun ini
sebagai bentuk kepedulian kami atas guru tersebut”
Mantan
kepala diskoperindag Kota Pasuruan tersebut emnambahkan dana yang digunakan
untuk membayar honor guru-guru swasta tersebut berasal dari dana sharing
pemerintah provinsi.
“Itu berasal dari dana sharing pemprov
yang ditambah dengan dana APBD. Jadi dana pendidikan itu kami gunakan juga
untuk keperluan menyejahterakan guru. Kan kasihan itu yang ndak mendapatkan
tunjangan apapaun”
Untuk menambah kuota guru penerima honor
tambahan tersebut, Suharyanto mengatakan pihaknya terus berusaha sehingga semua
guru di lembaga swasta juga bisa mendapatkan penghasilan yang layak.
“Pemkot dan kami prihatin dengan guru
madin, guru TPQ dan guru di sekolah swasta. Gaji yang mereka tidak seberapa
namun mereka mendedikasikan diri ke pendidikan secara total. Sehingga kami
menguapayakn agar ke depannya honor tambahan tersebut bertambah atau kuotanya
yang bertambah” imbuhnya. (Radar Bromo)
Mau Tahu Tentang Kurikulum 2013 ?
Memang banyak tanggapan mengenai kurikulum baru
ini. Tidak hanya yang mendukung dengan menjelaskan berbagai
kelebihannya, yang memprotes pun dengan berbagai alasan juga tidak
sedikit. Dan dari sekian banyak alasan itu adalah karena masih asingnya
kurikulum 2013 yang beru dikenalkan belakangan ini.
Namun, jika memang kurikulum ini nantinya jadi
diterapkan, maka setiap guru wajib menerimanya sebagai kurikulum yang
dipakai di tempatnya mengajar. Karena itu langkah yang baik saat ini
adalah bagaimana kita sebagai pendidik bisa mengetahui karakteristik
kurikulum 2013. Ini penting karena dengan mengetahui karaktersitiknya,
kita bisa tahu apa tujuan dari kurikulum yang di gagas untuk menjadikan
anak didik lebih peka pada lingkungan sekitarnya ini.
Dari perkambangan penerapan kurikulum 2013 hingga
saat ini menitikberatkan pada empat Kompetansi Inti (4 KI). Adapun
kompetensi itu adalah sebagai berikut:
Kompetensi Inti Spiritual
Kompetensi ini mengerahkan anak untuk lebih dekat
pada Tuhannya. Bagaimana dalam bersikap ia mencerminkan seorang hamba
Tuhan yang taat. Dengan pencapaian kompetensi ini tentunya kelak
diharapkan para generasi penerus bangsa adalah generasi yang selalu
ingat dan menerapkan setiap ajaran agamanya dengan baik.
Jadi setiap anak melakukan perbuatan baik
semata-mata karena kedekatannya kepata Tuhan yang menciptakan dia.
Dengan kompetansi ini maka lahirlah kompetensi kedua, yaitu kompetensi
inti sosial.
Kompetensi Inti Sosial
Kompetensi Inti Sosial adalah bagaimana mendidik
agar anak didik bisa bergaul dengan baik dalam lingkungan sekitarnya.
Ini dimulai bagaimana ia menjadi anak yang patuh pada orangtuanya di
rumah. Anak juga diharapkan bisa bergaul dengan baik dengan gurunya,
teman sekolahnya dan tetangga, teman maupun orang yang beru ditemuinya.
Diharapkan dengan kompetensi ini anak didik menjadi
makhluk sosial yang cerdas. Ya, cerdas sosial memang saat ini menjadi
hal yang langka disaat segala sesuatu dilakukan dengan pamrih tertentu.
Dengan kompetensi ini pendidik sebisa mungkin menanamkan nilai kepada
anak didiknya tentang sikap altruisme. Yaitu sikap yang mengutamakan
kepentingan orang banyak dibanding hanya mementingkan dirinya sendiri.
Kompetensi Inti Kognitif
Tidak seperti pada kurikulum sebelumnya yang
mendapat poresi paling besar, kompetensi Inti Kognitif pada kurikulum
2013 mendapat porsi yang lebih sedikit dibanding dua kompetensi lainnya;
Kompetensi Inti Spiritual dan Kompetensi Inti Sosial. Ini dilakukan
agar nantinya titik berat pendidikan bukan hanya pada nilai angka yang
diperoleh anak didik, tapi bagaimana mereka bisa menjadi pribadi yang
patuh pada Tuhannya dan peka pada lingkuangannya.
Kompetensi Inti Skill
Untuk medukung tujuan setiap pendidikan, maka pada
kurikulum 2013 dimasukkan Kompetensi Inti Skill. Tujuannya adalah agar
aetiap anak didik mempunyai keterampilan yang menjadi kelebihannya.
Dengan tujuan menjadikan anak didik yang patuh kepada Tuhannya dan
peduli lingkungannnya, maka lebih sempurna lagi jika mereka mempunyai
keterampilan yag nantinya bisa dikembangkan menjadi keahlian mereka.
Dengan begitu kiprah mereka dalam kehidupan di masyarakat akan makin
maksimal. Itulah karakteristik kurikulum 2013 yang membedakan dengan
kurikulum-kurikulum pendidikan Indonesia sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar